Hosting Unlimited Indonesia

Wednesday, July 20, 2016

PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN TEKNIK PEMINDAHAN SECARA ASEPTIK

I.     PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Suatu mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran kecil atau mikro. Contoh mikroorganisme adalah bakteri, jamur tingkat rendah, ragi, protozoa, dan virus. Medium adalah tempat hidup yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Medium terdiri dari medium padat, medium cair, dan medium semi padat.
            Untuk menumbuhkan dan mengembangkan mikroorganisme diperlukan medium atau substrat. Medium yang digunakan tergantung pada kebutuhan. Untuk dapat tumbuh dengan baik diperlukan nutrient yang meliputi air, mineral, sumber karbon, sumber nitrogen, dan lain-lain. Selain itu juga dipengaruhi oleh pH. Pada umumnya mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik pada pH 7.
1.2Tujuan
1.      Mengetahui cara pembuatan media pertumbuhan bagi mikroba.
2.      Memahami teknik pemindahan secara aseptik dan berbagai sifat mikroba.
3.      Mengamati pertumbuhan mikroorganisme secara visual.
1.3Aplikasi
Salah satu aplikasi dari objek ini adalah pembiakan bakteri, baik di laboratorium maupun di industri-industri yang memproduksi bakteri.

II.   TINJAUAN PUSTAKA
Media adalah suatu substansi yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan jasad renik (mikroorganisme). Media dapat berbentuk padat, cair, dan semi padat (semi solid).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikoorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorganisme dengan memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.[1]
Bahan-bahan media pertumbuhan:
1.      Bahan dasar
a.       H2O sebagai pelarut
b.       Agar dari rumput laut untuk pemadat media
c.       Gelatin (fungsinya sama seperti agar)
d.       Silika gel sebagai pemadat media
2.      Nutrisi atau zat makanan
a.       Sumber karbon dan energi
b.       Sumber nitrogen
c.       Vitamin-vitamin
3.      Bahan tambahan
4.      Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media
a.       Agar
b.       Pepton
c.       Ekstrak daging
d.       Ekstrak ragi
e.       Karbohidrat
Macam-macam media pertumbuhan:
1.      Medium berdasarkan fisik
a.       Medium padat
b.       Medium setengah padat
c.       Medium cair
2.      Medium berdasarkan komposisi
a.       Medium sintesis
b.       Medium semi sintesis
c.       Medium non sintesis
3.      Medium berdasarkan tujuan
a.       Media untuk isolasi
b.       Media selektif penghambat
c.       Media diperkaya
d.       Media untuk peremajaan kultur
e.       Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik
f.        Media untuk karakterisasi bakteri
g.       Media differensial[2]
Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi di antara mikroorganisme diimbangi oleh tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk kultivasi. Macam media yang tersedia dapat dikelompokkan dengan berbagai cara. Selain menyediakan nutrien yang sesuai untuk kultivasi mikroorganisme, juga perlu disediakan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan optimum. Mikroorganisme tidak hanya bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukkan respon yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di dalam lingkungannya. Untuk keberhasilan kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan suatu kombinasi nutrient serta lingkungan fisik yang sesuai.
            Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1.      Suhu
2.      Cahaya
3.      Pengeringan (kelembaman)
4.      Keasaman (pH)
5.      Pengaruh O2 dari udara
6.      Pengaruh tekanan osmotik
7.      Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya
8.      Pengaruh zat kimia
            Sifat-sifat yang perlu diperhatikan pada koloni yang tumbuh di permukaan medium, yaitu:
1.      Besar kecilnya koloni
2.      Bentuk
3.      Kenaikan permukaan
4.      Halus kasarnya permukaan
5.      Wadah permukaan
6.      Warna
7.      Kepekaan[3]
            Sifat-sifat koloni pada agar lempengan mengenai bentuk permukan  dan tepi. Sedangkan sifat-sifat koloni pada agar miring berisikan pada bentuk dan tepi koloni.
            Mikroorganisme terdapat dimana-mana, oleh karena itu mikroorganisme luar yang tidak dikehendaki dapat masuk ke dalam biakan murni melalui:
1.      Aliran udara
2.      Kontak tangan yang tercemar
3.      Terkontaminasi media atau permukaan tabung bagian dalam oleh benda yang belum disterilkan.
            Untuk mencegah mikroorganisme luar yang tidak dikehendaki masuk ke dalam biakan murni, perlu digunakan teknik aseptik, dimana semua bahan, peralatan, dan media pertumbuhan yang akan digunakan harus dalam keadaan stril / aseptik.
Ada beberapa metoda untuk memindahkan biakan murni dari satu wadah ke wadah lain secara aseptik, yaitu:
1.      Metoda steak / gores
2.      Metoda spread / sebar
3.      Metoda pour plate / cawan tuang
            Di alam bebas tidak ada mikroba yang hidup sendiri terlepas dari spesies lain. Seringkali mikroba patogen kedapatan secara bersama-sama dengan mikroba saprobe (saprobakteri). Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar.[4]
  
III.    METODOLOGI PERCOBAAN
3.1  Alat dan Bahan
a.    Alat
Alat
Fungsi
Autoclave
Untuk mensterilkan alat dan bahan
Petridish
Sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.
Tabung reaksi
Wadah pengembangan mikroba,
Kapas dan kasa
Untuk menyaring larutan dan menutup mulut tabung reaksi.
Alumunium voil
Sebagai penutup erlenmeyer/tabung reaksi.
Magnetik stirrer
Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
Kaca arloji
Sebagai wafah zat saat menimbang
Jarum ose
Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu  mikroba ke media yang akan digunakan kembali.
Lampu spritus
Untuk member suasana steril.
Erlenmeyer
Untuk menampung larutan, bahan atau cairan.
Hot plate
Sebagai pemanas
Spatula
Untuk mengambil zat.
b.    Bahan
Bahan
Fungsi
Kentang
Sumber karbon
Bakteri/jamur/mikroalga
Mikroba yang ditumbuhkan
Akuades
Pelarut
Agar
Pemadat
Pepton
Sumber nitrogen
Dextrose
Sumber gula/karbon

3.2  Cara Kerja
a.      Pembuatan media PDA/medium PDA
1.         Siapkan semua bahan, potong kentang kecil-kecil timbang 20 gram dan masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL. tambahnya aquuades dan panaskan di atas hot plate atau kompor sampai mendidih.
2.         Siapkan erlenmeyer 250 mL yang telah berisi agar dan gula masing-masing 2 gram.
3.         Ambil ekstrak kentang dengan cara menyaring dengan kain kasa dan masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL yang telah berisi agar dan gula.
4.         Campuran tersebut ditutup dengan alumunium voil dan seluruh alat dan campuran disterilisasi dalam autoclave selama 20 menit padda suhu 121oC.
5.         Kemudian setelah di autoclave, tuangkan medium kedalam tabung reaksi dan petridish.
6.         Medium tersebut dibiarkan dingin dan padat.
b.      Teknik Pemindahan Mikroorganisme Secara Aseptik
1.         ambil satu tabung agar yang berisi biakan mikroba dan satu lagi medium agar miring yang disterilkan. Kedua tabung dipegang dengan tangan kiri.
2.         Ambil jarum ose dan pegang dengan tangan kanan, pijarkan jarum ose dengan lampu spiritus hingga merah.
3.         Angkat sumbat tabung berisi biakan murni dengan kelingking tangan kanan dan tabung medium steril dengan jari manis tangan kanan juga. Panaskan kedua mulut tabung dan kedua sumber tabung di api (sumbat tabung tidak boleh dilepaskan dari jari atau diletakkan diatas meja).
4.         Ambil biakan mikroba dengan jarum ose dengan cara zig-zag dan diinokulasi ke dalam medium steril juga dengan cara zig-zag.
5.         Panaskan kedua mulut tabung dan tutup dengan sumbat tabung yang dipisah dijari kanan, jarum ose dipijarkan lagi di atas api. Perlakuan yang sama juga untuk tabung yang berikutnya.
6.         Untuk medium yang di petridish, tabung berisi biakan dipegang dengan tangan kiri, lalu dibuka tutupnya dan dipanaskan. Ambil jarus ose, pijarkan dan ambil biakan dengan cara zig-zag. Tutup petridish tersebut dan jarus ose dipanaskan lagi. Inkubasi biakan tersebut dalam entkas.
7.         Ambil air steril 1 mL masukkan ke dalam tabung berisi biakan. Goyangkan lalu tuangkan ke dalam petridish, kemudan masukkan ke medum. Goyangkan hingga cairan di seluruh permukaan petridish. Inkubasi biakan tersebut di dalam entkas, amati pertumbuhannya (hitung koloni yang tumbuh).
 3.3  Skema Kerja
a.      Pembuatan PDA/medium PDA

b.      Teknik Pemindahan Mikroorganisme Secara Aseptik
·      Tabung agar berisi mikroba dan tabung medium agar miring


·      Tabung agar berisi biakan murni dan medium pada petridish


IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil Dan Pengamatan
No.
Langkah Kerja
Foto
Pengamatan
1.






















2.
Proses pembiakan mikroba jenis E.coli



















Proses pembiakan jamur A.niger







kumpulankumpulanlaporan



              (a)
Bakteri E.coli

kumpulankumpulanlaporan
(b)

kumpulankumpulanlaporan

 a
      Jamur A.niger
kumpulankumpulanlaporan

b                    
        Jamur A.niger
·     Pada wadah  petridish digunakan NA sebagai medium padat lalu dioleskan bakteri E.coli. ini terlihat pertumbuhan bakteri dengan warna putih berbentuk zig zag. Ini menandakan bakteri E.coli dapat  tumbuh pada medium NA, dan pada wadah tabung reaksi ini juga terlihat pertumbuhan E-coli. Pertumbuhan E.coli  selama 3x24 jam.









·     Pada wadah petridish jamur A.niger tumbuh lebih banyak dibandingkan pada wadah tabung reaksi.
Jamur A.niger tumbuh dengan ciri-ciri berwarna hitam, berspora, tumbuh dalam waktu 3x24 jam.


4.2  Pembahasan
Judul praktikum kali ini adalah pembuatan media pertumbuhan mikroba dan teknik pemindahan secara aseptic. Pada praktikum ini dibuat 2 medium yaitu medium potato dextrose agar (PDA) yang dibuat dari ekstrak kentang dan nutrient agar (NA) yang dibuat dari ekstrak daging. PDA digunakan untuk menumbuhakan jamur aspergillus niger sedangkan NA medium pertumbuhan bakteri e-coli.
            Pada pembuatan medium PDA, dibuat dari ekstrak kentang yang berfungsi sebagai sumber karbon yang ditambah dengan gula sebagai sumber karbohidrat dan agar sebagai pemadat. Pada medium ini ditumbuhkan A.niger (jamur). Dari hasil pengamatan dapat dilihat pertumbuhan jamur yang signifikan. Ini menandakan medium PDA cocok dengan jamur A.niger.
            Pada medium pertumbuhan bakteri digunakan nutrient agar yang dibuat dari ekstrak daging yang ditambah agar. Pada hasil pengamatan terlihat pertumbuhan E.coli  yang terbukti dengan ciri – ciri noda putih yang tumbuh zig – zag, tumbuh dengan baik.
Teknik pemindahan harus dilakukan secara aseptik yang artinya pengerjaan harus bersih dan steril. Jika tidak steril, maka akan tumbuh bakteri yang tidak diinginkan atau  bakteri akan terkontaminan. Semua alat yang digunakan pada pengerjaan secara aseptic harus di autoclave dan ruangan tempat pemindahan harus diterilkan dengan alcohol 70% serta dilakukan didekat nyala api agar bakteri – bakteri atau mikroba lain yang tidak diinginkan dapat dihindari pertumbuhannya.    
   V.        KESIMPULAN DAN SARAN
5.1      KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan :
a.       Medium yang cocok untuk pertumbuhan jamur Aspergillus Niger adalah PDA.
b.       Pemindahan secara aseptic adalah pengerjaan tanpa ada gangguan dari mikroorganisme lain dan pengerjaan dilakukan secara bertahap.
c.       Bakteri E.coli ditumbuhkan pada medium nutrien agar.

5.2      SARAN
Agar praktikum selanjutnya berjalan dengan lancar dan didapatkan hasil yang maksimal, kepada praktikan disarankan agar :
a.       Dilakukan sterilisasi baik alat dan perlengkapan yang digunakan maupun ruangan pertumbuhan bakteri atau jamur.
b.       Lakukan terknik penggoresan secara hati – hati.
c.       Jangan lupa melakukan pemanasan terlebih dahulu pada ujung jarum ose
d.       Jaga suhu autoclave stabil pada 121oC.





TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM

1.      Jenis-jenis media pertumbuhan
a.       Medium berdasarkan fisik
·         Medium padat
·         Medium setengah padat
·         Medium cair
b.       Medium berdasarkan komposisi
·         Medium sintesis
·         Medium semi sintesis
·         Medium non sintesis
c.       Medium berdasarkan tujuan
·         Media untuk isolasi
·         Media selektif penghambat
·         Media diperkaya
·         Media untuk peremajaan kultur
·         Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik
·         Media untuk karakterisasi bakteri
·         Media differensial
2.      Cara mengisolasi bakteri/ jamur dari alam
a.       Metoda steak / gores
b.       Metoda spread / sebar
c.       Metoda pour plate / cawan tuang
3.      Cara menghitung konsentrasi spora jamur
a.       Pengenceran
            Konsentrasi sel = jumlah koloni x pengenceran
b.       Perbandingan dari Pentroff-Trouser
            Konsentrasi sel = jumLah sel x 25 kocok (1 Mm2) x V x pengenceran
c.       Penggunaan turbidimeter/ nefelometer
            Dengan mengukur kecepatan materi / sel dalam larutan yang diberi cahaya
4.      Cara mengamati koloni yaitu dengan mengamati jumLah koloni/ mikroorganisme yang tumbuh pada media nutrient agar miring.
DAFTAR PUSTAKA

[1]   Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.
[2]   Hardiotemo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : Gramedia.
[3]   Suriawiria. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Dapas Sinar Sinanti.
[4]   Hidayat, Yusuf. Teknik Pembuatan Kultur Media Bakteri. Balai penelitian